Pages

Rabu, 30 Januari 2013

Amdal

TUGAS AMDAL

LEMBAR JAWABAN EVALUASI  KOGNITIF

1.  Peran / fungsi / kewajiban pemerintah, pemrakarsa dan masyarakat sebagai   pemangku kepentingan AMDAL adalah :

            a.   Pemerintah berkewajiban memberikan keputusan apakah suatu rencana  kegiatan layak atau tidak layak lingkungan berdasarkan kriteria kelayakan lingkungan yang telah ditetapkan oleh Peraturan pemerintah.

     b.    Orang atau badan hukum yang bertanggung jawab atas suatu rencana usaha dan atau kegiatan yang akan dilaksanakan. Pemrakarsa berkewajiban melaksanakan kajian AMDAL.

c.Masyarakat mempunyai kedudukan yang sangat penting dalam AMDAL yang setara dengan kedudukan pihak-pihak lain yang terlibat dalam AMDAL. Masyarakat bukan obyek kajian namun merupakan subyek yang ikut serta dalamdalam proses pengambilan keputusan tentang hal-hal yang berkaitan dengan AMDAL.

2.   Manfaat AMDAL bagi pemerintah, pemrakarsa dan masyarakat adalah :
      Bagi Pemerintah
a.    Mencegah terjadinya pencemaran dan kerusakan lingkungan serta   pemborosan sumber daya alam secara lebih luas.
b.    Menghindari timbulnya konflik dengan masyarakat dan kegiatan lain di sekitarnya.
c.    Menjaga agar pelaksanaan pembangunan tetap sesuai dengan prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan dan berwawasan lingkungan
d.    Perwujudan tanggung jawab pemerintah dalam pengelolaan lingkungan hidup
e.    Bahan bagi rencana pengembangan wilayah dan tata ruang.

Bagi Pemrakarsa

a.    Menjamin keberlangsungan usaha dan / atau kegiatan karena adanya proporsi aspek ekonomis, teknis dan lingkungan.
b.    Menghemat dalam pemanfaatan sumber daya (modal, bahan baku, energi)
c.    Dapat menjadi referensi dalam proses kredit perbankan
d.    Memberikan panduan untuk menjalin interaksi saling menguntungkan dengan masyarakat sekitar sehingga terhindar dari konflik sosial yang saling merugikan.
e.    sebagai bukti ketaatan hukum, seperti perijinan.

Bagi masyarakat

a.    Mengetahui sejak dini dampak positif dan negatif akibat adanya suatu kegiatan sehingga dapat menghindari terjadinya dampak negatif dan dapat memperoleh dampak positif dari kegiatan tersebut.
b.     Melaksanakan kontrol terhadap pemanfaatan terhadap sumberdaya alam dan upaya pengelolaan lingkungan yang dilakukan pemrakarsa kegiatan, sehingga kepentingan kedua belah pihak saling dihormati dan dilindungi.
c.    Terlibat dalam proses pengambilan keputusan terhadap rencana pembangunan yang mempunyai pengaruh terhadap nasib dan kepentingan mereka.

3.  Yang menjadi dasar pertimbangan suatu kegiatan menjadi wajib AMDAL
     berdasarkan Kep-MENLH No. 17 Tahun 2001 adalah :
a.   Kep-BAPEDAL Nomor 056/1994 tentang Pedoman Dampak penting yang
      mengulas mengenai ukuran dampak penting suatu kegiatan.
b.   Referensi internasional mengenai kegiatan wajib AMDAL yang diterapkan oleh beberapa Negara.
c.   Ketidakpastian kemampuan teknologi yang tersedia untuk menanggulangi dampak negatif penting.
d.   Beberapa studi yang dilakukan oleh perguruan tinggi dalam kaitannya dengan kegiatan wajib AMDAL.
e.   Masukan dan usulan dari berbagai sektor teknis terkait.

4.  Suatu kegiatan yang skalanya kecil tetapi terus menerus, dan lama-kelamaan menjadi luas sehingga bila dikaitkan dengan Kep-MENLH No. 17 Tahun 2001 sudah harus dilengkapi dengan AMDAL.
     AMDAL adalah salah satu instrumen pengelolaan lingkungan, jadi tidak semua kegiatan harus melakukan kajian AMDAL. Bila suatu kegiatan berskala kecil tetapi berulang / banyak.
     Daftar kegiatan wajib AMDAL (Kep-MENLH no. 17 Tahun 2001) AMDAL dipersyaratkan AMDAL tidak diperlukan pemberitahuan rencana studi AMDAL ke sekretariat Komisi Penilaian AMDAL. Pengumuman rencana kegiatan dan konsultasi masyarakat Penyusunan Upaya pengelolaan Lingkungan (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UPL) Penyusunan Kerangka Acuan (KA-ANDAL) Penilaian KA-ANDAL Penyusunan dokumen.

5.  Usaha atau kegiatan yang diperkirakan mempunyai dampak penting terhadap  lingkungan hidup berdasarkan Pasal 2 PP No. 51 tahun 1993 adalah :
     a.    Pengubahan bentuk lahan dan bentang alam (Pembuatan jalan, Bendungan, Jalan  kereta api, Pembukaan hutan).
b.   Eksploitasi SDA baik yang terbarharui maupun yang tak terbaharui (Kegiatan pertambangan, Eksploitasi hutan)
c.   Proses kegiatan yang secara potensial dapat menimbulkan pemborosan, kerusakan dan kemerosotan pemanfaatan SDA (Pemanfaatan tanah yang tidak diikuti dengan usaha konservasi; penggunaan energi yang tidak diikuti dengan teknologi yang dapat mengefisiensi pemakaiannya).
d.   Proses dan kegiatan yang hasilnya dapat mempengaruhi lingkungan sosial budaya yaitu kegiatan yang menimbulkan perubahan atau pergeseran struktur tata nilai, pandangan dan/atau cara hidup masyarakat setempat.
e.   Proses dan kegiatan yang hasilnya dapat mempengaruhi pelestarian kawasan konservasi SDA dan atau perlindungan cagar budaya adalah kegiatan yang proses dan hasilnya menimbulkan pencemaran kerusakan kawasan konservasi alam dan / atau pencemaran benda cagar budaya.
f.    Introduksi jenis tumbuhan, jenis hewan dan jasad renik (Introduksi suatu jenis tumbuhan baru atau jasad renik (mikro organisme) yang dapat menimbulkan jenis penyakit baru terhadap tanaman, Introduksi suatu jenis hewan baru yang dapat mempengaruhi kehidupan hewan yang telah ada).
g.   Pembuatan dan penggunaan bahan hayati dan non hayati adalah penggunaan yang mencakup pula pengertian “pengubahan bahan”.
h.   Penerapan teknologi yang diperkirakan mempunyai potensi besar untuk mempengaruhi lingkungan adalah misalnya penerapan teknologi yang dapat menimbulkan dampak negatif terhadap kesehatan.
  1. Kegiatan yang mempunyai resiko tinggi, dan mempengaruhi pertahanan Negara, (PLTN, Gudang, dan pabrik mesiu, dan senjata, pengkalan udara dan pelabuhan laut untuk TNI).

6.  Pengertian dan status / fungsi dari :
a.     Dokumen Kerangka Acuan Analisis Dampak Lingkungan Hidup (KAANDAL) adalah suatu dokumen yang berisi tentang ruang lingkup serta kedalaman kajian ANDAL.
-     Ruang lingkup kajian ANDAL meliputi penentuan dampak-dampak  penting yang akan dikaji secara lebih mendalam dalam ANDAL dan batas-batas studi ANDAL.
-          Sedangkan kedalaman studi berkaitan dengan penentuan metodologi yang akan digunakan untuk mengkaji dampak.
-           KA ANDAL disusun bersama oleh : pemrakarsa, Instansi yang bertanggung jawab, Calon penyusun studi ANDAL.
-          Sebuah dokumen KA ANDAL harus memuat latar belakang, tujuan, kegunaan, ruang lingkup, metode dan pelaksanaan studi.
-          KA ANDAL merupakan dokumen penting untuk memberikan rujukan tentang kedalaman studi ANDAL yang akan dilaksanakan.

b.     Dokumen Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup (ANDAL)
-          ANDAL adalah dokumen yang berisi telaahan secara cermat terhadap dampak penting terhadap suatu rencana kegiatan
-          Dampak-dampak penting yang telah diidentifikasi di dalam KA ANDAL kemudian ditelaah secara lebih cermat dengan menggunakan metodologi yang telah disepakati.
-          Telaah ini bertujuan untuk menentukan besaran dampak.
-          Setelah besaran dampak dapat diketahui, selanjutnya dilakukan penentuan sifat penting dampak dengan cara membandingkan besaran dampak terhadap criteria dampak yang telah ditetapkan oleh pemerintah.
-          Tahap kajian selanjutnya adalah evaluasi terhadap keterkaitan antara dampak yang satu dengan yang lainnya.
-          Evaluasi dampak ini bertujuan untuk menentukan dasar-dasar pengelolaan dampak yang akan dilakukan untuk meminimalkan dampak negatif dan memaksimalkan dampak positif.
c.     Dokumen Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup (RKL)
-          RKL adalah dokumen yang memuat upaya-upaya untuk mencegah, mengendalikan dan menanggulangi dampak penting lingkungan hidup yang bersifat negatif serta memaksimalkan dampak positif yang terjadi akibat rencana atau kegiatan.
-          RKL disusun dari saran atau alternatif.
-          Agar RKL memenuhi sasarannya , maka setiap laporan mengenai RKL hendaklah disusun sedemikian rupa sehingga memuat 4 hal sbb :
1.    Lingkungan terkena dampak
2.    Sumber dampak
3.    Tolok ukur
4.    Upaya pengelolaan

d.     Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup (RPL)
-          RPL adalah dokumen yang memuat program-program pemantauan untuk melihat perubahan lingkungan yang disebabkan oleh dampak-dampak yang berasal dari rencana kegiatan.
-          Hasil pemantauan ini digunakan untuk mengevaluasi efektifitas upaya-upaya pengelolaan lingkungan yang telah dilakukan, ketaatan pemrakarsa terhadap peraturan lingkungan hidup dan dapat digunakan untuk mengevaluasi akurasi prediksi dampak yang digunakan dalam kajian ANDAL.
-          RPL memuat :
1.    Jenis dampak penting (Perusakan / kehilangan habitat)
2.    Faktor lingkungan yang dipantau ( Burung dan serangga )
3.    Tolok ukur dampak ( Indek kesamaan )
4.    Lokasi pemantauan (Di areal penambangan dan di luarnya)
5.    Waktu (Pada saat penambangan dan pada saat libur / tidak ada kegiatan
6.    Periode (Pada saat perubahan produksi / alat serta pada musim kemarau / penghujan).

7.  Ruang lingkup kegiatan yang dilakukan beberapa tahapan proses sebagai 
     prosedur AMDAL adalah sebagai berikut :
a.    Proses penapisan atau sering juga disebut proses seleksi wajib AMDAL 
     adalah proses untuk menentukan apakah suatu rencana kegiatan wajib 
     menyusun AMDAL atau tidak. Di Indonesia proses penapisan dilakukan
     dengan system penapisan satu langkah.

b.    Proses pengumuman
Setiap rencana kegiatan yang diwajibkan untuk membuat AMDAL wajib mengumumkan kegiatannya kepada masyarakat sebelum pemrakarsa melakukan penyusunan AMDAL. Pengumuman dilakukan oleh instansi yang bertanggung jawab dan pemrakarsa kegiatan. Tata cara dan bentuk pengumuman serta tata cara penyampaian saran, pendapat dan tangggapan diatur dalam keputusan Kepala BAPEDAL No. 08/2000 Tentang Keterlibatan Masyarakat dan Keterbukaan Informasi dalam Proses AMDAL.

c.    Proses perlingkupan (Scoping)
-          Perlingkupan merupakan suatu proses awal untuk menentukan lingkup permasalahan dan mengidentifikasi dampak penting (hipotesis) yang terkait dalam rencana kegiatan.
-          Tujuan perlingkupan adalah untuk menetapkan batas wilayah studi, mengidentifikasi dampak penting terhadap lingkungan, menetapkan tingkat-tingkat kedalaman studi, menentukan lingkup studi-studi.

d.    Proses Penyusunan dan Penilaian KA-ANDAL
Setelah KA-ANDAL selesai disusun, pemrakarsa dapat mengajukan dokumen kepada Komisi Penilai AMDAL untuk dinilai. Berdasarkan peraturan, lama waktu maksimal penilaian KA-ANDAL adalah 75 hari diluar waktu yang dibutuhkan penyusun untuk memperbaiki / menyempurnakan kembali dokumennya.

8.  Keterkaitan AMDAL dengan Dokumen Kajian lain
a.    AMDAL-UKL/UPL
Rencana kegiatan yang sudah ditetapkan wajib menyusun AMDAL tidak lagi diwajibkan menyusun UKL-UPL (lihat penapisan Kep-MENLH No. 17/2001). UKL-UPL dikenakan bagi kegiatan yang telah diketahui teknologinya dalam pengelolaan limbahnya.
b.    AMDAL-Audit Lingkungan Hidup Wajib
-          Bagi kegiatan yang telah berjalan dan belum memiliki dokumen pengelolaan lingkungan hidup (RKL-RPL) serta dalam operasionalnya menyalahi peraturan perundangan dibidang lingkungan hidup, maka kegiatan tersebut tidak bisa dikenakan kewajiban AMDAL. Untuk hal itu kegiatan tersebut dikenakan Audit Lingkungan Hidup Wajib sesuai Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 30 tahun 2001 tentang Pedoman Pelaksanaan Audit Lingkungan yang Diwajibkan.
-          Audit Lingkungan Wajib merupakan dokumen lingkungan wajib yang sifatnya spesifik, dimana kewajiban yang satu secara otomatis menghapuskan kewajiban lainnya kecuali ada kondisi-kondisi khusus yang aturan dan kebijakannya ditetapkan oleh Menteri Negara. Kegiatan yang sudah berjalan yang kemudian diwajibkan menyusun Audit Lingkungan tidak membutuhkan AMDAL baru.

c.    AMDAL-Audit Lingkungan Hidup Sukarela
-          Kegiatan yang telah memiliki Amdal dan dalam operasionalnya akan meningkatkan ketaatan dalam pegelolaan lingkungan hidup dapat melakukan audit lingkungan secara sukarela yang merupakan alat pengelolaan dan pemantauan yang bersifat internal.
-          Pelaksanaan Audit Lingkungan tersebut dapat mengacu pada Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 42 tahun 1994 tentang panduan Umum Pelaksanaan Audit Lingkungan. Penerapan perangkat pengelolaan lingkungan sukarela bagi kegiatan yang wajib AMDAL tidak secara otomatis membebaskan pemrakarsa dari kewajiban penyusunan dokumen AMDAL. Walaupun demikian dokumen-dokumen sekarela ini sangat didorong disusun oleh pemrakarsa karena sifatnya akan membantu efektifitas pelaksanaan pengelolaan lingkungan sekaligus dapat ‘memperbaiki’ ketidaksempurnaan yang ada dalam dokumen AMDAL.

-          Dokumen lingkungan yang bersifat sukarela ini sangat bermacam-macam dan sangat berguna bagi pemrakarsa, termasuk dalam melancarkan hubungan perdagangan dengan luar negeri. Dokumen-dokumen tersebut antara lain adalah Audit Lingkungan Sukarela, dokumen-dokumen yang diatur dalam ISO 14000.

9.   Perbedaan AMDAL dengan SEMDAL dan UKL-UPL
a.    SEMDAL, yaitu Studi Evaluasi Mengenai Dampak Lingkungan Hidup, bertujuan untuk menentukan apakah suatu rencana usaha dan atau kegiatan memiliki dampak penting sehingga harus menyusun dokumen SEL (Studi Evaluasi Lingkungan atau tidak). Untuk setiap kegiatan yang telah beroperasi sebelum diberlakukannya PP 29/1986 tentang AMDAL dan diperkirakan memiliki dampak penting , wajib melakukan SEMDAL.
b.    UKL–UPL, adalah Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup merupakan dokumen pengelolaan lingkungan hidup bagi rencana usaha dan atau kegiatan yang tidak wajib AMDAL. UKL-UPL diatur sejak diberlakukannya PP 51/1993 tentang AMDAL. UKL-UPL tidak sama dengan AMDAL yang harus dilakukan melalui proses penilaian dan presentasi, tetapi lebih sebagai arahan teknis untuk memenuhi standar-standar pengelolaan lingkungan hidup.

10. Kedudukan dokumen AMDAL, RKL, RPL dalam kegiatan perkebunan lebih
      besar dari 400 ha dan berada di 2 atau lebih wilayah Kabupaten / Kota.
 -    Secara prinsip, AMDAL memperhatikan kesatuan ekosistem dari lokasi suatu 
      rencana usaha dan / atau kegiatan, bukan berdasarkan wilayah 
      administrative.
-     Apabila suatu rencana  usaha dan / atau kegiatan tersebut
      dalam satu lokasi, bisa dalam beberapa wilayah administrative, maka
      kegiatan tersebut hanya diwajibkan menyusun 1 dokumen AMDAL
      (KAANDAL, ANDAL, RPL).
-        Apabila berada pada lokasi yang berbeda, maka harus disusun dokumen AMDAl yang terpisah, walaupun pemrakarsanyasama. Penilaian dokumen AMDAL yang berada lebih dari 2 Kabupaten / Kota      dilakukan oleh Komisi Penilaian AMDAL Propinsi. Khusus kegiatan      perkebunan, sesuai KEPMENLH Nomor 40 / 2000 maka penilaian untuk
kegiatan di bidang perkebunan dilakukan oleh Komisi Penilaian AMDAL Propinsi.
   -     Ketentuan peraturan di bidang AMDAL berlaku untuk semua pihak
          termasuk pemerintah. Oleh sebab itu proyek-proyek pemerintah yang termasuk kegiatan wajib AMDAL harus dilengkapi dengan dokumen AMDAL. Dalam perencanaan pembangunan setiap instansi pemerintah wajib  mengalokasikan dana untuk menyusun dokumen AMDAL.
   -     Bagi proyek yang tidak dilengkapi dengan dokumen AMDAL dapat      dikenakan tindakan hukum sesuai peraturan yang berlaku, termasuk peradilan tata usaha negara terhadap pejabat yang melakukan pelanggaran tersebut.



TUGAS 3

1.      Selama ini, peranan dan fungsi  pihak-pihak yang berkepentingan dalam proses AMDAL serta kelembagaan AMDAL masih kurang memadai atau efektif. Hal ini dapat dilihat dari pencapaian hasil, utamanya dalam pembinaan kesadaran terhadap Lingkungan Hidup yang ditempuh melalui langkah pendidikan yang dimungkinkan merupakan langkah paling strategis masih belum begitu optimal. Contohnya adalah dalam hal eksploitasi terhadap SDA baik yang terbaharui maupun  tak terbaharui, adanya pengubahan bentuk lahan / bentang  alam, timbulnya kerusakan dan pemerosotan SDA, termasuk terpengaruhnya lingkungan sosial dan budaya.
Untuk itu langkah-langkah strategis sebaiknya diupayakan lebih optimal, perlu adanya evaluasi, sehingga pelaksanaan selanjutnya akan lebih efektif dan berdaya guna.


2.     Sosialisasi harus lebih efektif melalui  pendidikan karena dengan demikian masyarakat akan memperoleh pemahaman dan pengertian, termasuk memaksimalkan infra struktur dan supra struktur, utamanya yang berkaitan dengan teknologi, seperti penggunaan fasilitas multimedia, internet, media massa. 

Minggu, 27 Januari 2013

LKS Asam dan Basa

LEMBAR KEGIATAN SISWA


I.       JUDUL             : Sifat Asam Dan Basa

II.     TUJUAN          : Siswa Dapat Mengidentifikasi Sifat Asam dan Sifat Basa

III.    DASAR TEORI: - Sifat Asam atau Basa Suatu Larutan Dapat Diidentifikasi
                                        Dengan Kertas Lakmus.
                                      - pH suatu larutan Dapat Ditentukan Dengan Indikator
                                        Universal.

IV.    ALAT DAN BAHAN
1.            Alat
·         Plat Tetes
·         Pipet Tetes
·         Gelas Piala
2.            Bahan-Bahan
·         Larutan Asam Cuka
·         Larutan Natrium Hidroksida
·         Larutan Asam Khlorida
·         Larutan Amonium Hidroksida
·         Larutan Garam Dapur
·         Lakmus Merah
·         Lakmus Biru
·         Indikator Universal

V.     LANGKAH KERJA
         1.      Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan.
         2.      Ambil larutan asam cuka, HCl, NaOH, NaCl, NH4OH dengan pipet tetes dan masukkan ke dalam pipet tetes sebanyak lima tetes.
                  Uji Larutan dengan :
a.       Lakmus Merah
b.      Lakmus Biru
c.       Indikator Universal
Amati Perubahan Yang Terjadi !

VI.    PENGAMATAN
No
LARUTAN
Indikator
pH
Lakmus Merah
Lakmus Biru
Indikator
Universal
1

2

3

4

5
Asam Cuka (CH3COOH)

Natrium Hidroskida (NaOH)

Asam Khlorida (HCl)

Amonium Hidroksida (NH4OH)

Garam Dapur (NaCl)





         

Jumat, 18 Januari 2013

DAFTAR BUKU PEGANGAN SISWA


DAFTAR BUKU PEGANGAN SISWA


NO
JUDUL BUKU
PENGARANG
PENERBIT
TAHUN
KETERANGAN
1.
PROSES INDUSTRI KIMIA 3
Ir.WANTO EP
DEPDIKBUD
1979



R.MOCH.  ROMLI



2.
INDUSTRI PROSES KIMIA
G.BERNASCONI
PT PRADNYA PARAMITA
1996

3.
OPERASI TEKNIK KIMIA
WARREN L. McCABE
ERLANGGA
1999

                                                                                                                                                                                                            

                                                                                       Depok, … … … … …
                                                                                                                                                                                         
                                                                                             Guru Mata Diklat

                                                                                                                                                                                
                                                                                       Dra. Endang Dwiningsih K
                                                                                                                                                                                 
                                                                                     NIP.19620922 200012 2 001

Senin, 07 Januari 2013

RPP Koloid

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


          Mata Pelajaran              :  Kimia
          Kelas / Semester            :  XI / 2
          Pertemuan ke                :  1
          Alokasi Waktu              :  20 menit


A.    STANDAR KOMPETENSI
  Menjelaskan sistem dan sifat koloid serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.

B.    KOMPETENSI DASAR
  Mengelompokkan sifat-sifat koloid dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.

C.    INDIKATOR
·     Membedakan suspensi kasar, larutan sejati dan koloid dengan penyaringan

D.    TUJUAN PEMBELAJARAN
·             Siswa dapat membedakan suspensi kasar, larutan sejati dan koloid dengan penyaringan.

E.    URAIAN MATERI
1.     Salah satu cara membedakan suspensi kasar, larutan sejati dan koloid adalah dengan cara penyaringan.
2.          Perbandingan sifat larutan sejati. Koloid dan suspensi kasar adalah sebagai berikut :

Larutan (Dispersi molekuler)
Contoh : larutan gula dalam air
Koloid (Dispersi koloid)
Contoh : larutan gula dalam air
Suspensi (Dispersi kasar)
Contoh :   campuran tepung terigu dengan air
1. Homogen, tak dapat  
   dibedakan walaupun     
   dengan mikroskop 
   ultra
1.  secara mikroskopis
     bersifat homogen tetapi 
     heterogen jika diamati
     mikroskop ultra
1. Heterogen
2. Semua partikelnya
    berdimensi (panjang, 
    lebar, atau tebal) 
    kurang dari 1 nm
2. Partikelnya berdimensi
    antara satu 1 nm sampai
    100 nm
3. Salah satu atau
    semua dimensi 
    partikelnya lebih 
    besar dari 100 nm

3.  Satu fase

3.  Dua fase

3.  Dua fase
4.  Stabil

4.  Pada umumnya stabil
4.  Tidak stabil
5.  Tidak dapat disaring
5. Tidak dapat disaring
     kecuali dengan 
     penyaring ultra
5.  Dapat disaring


F.   METODE PEMBELAJARAN
      1.       Pendekatan             :   Ketrampilan proses
      2.       Metode        :  Praktikum/ percobaan

G.    MEDIA PEMBELAJARAN
     1.     Alat- alat dan bahan yang ada dilaboratorium.
     2.     LKS

H.    KEGIATAN PEMBELAJARAN
No
Kegiatan
Waktu
1
Membuka pelajaran
·           Salam, mengkondisikan kelas / siswa
·           Presensi siswa
·           Apersepsi  prasarat :  Mengingatkan kembali tentang  
       campuran, dalam proses pengolahan atau penjernihan air  
       sering didapatkan pengotor berupa koloid .
Masalah
·             Bagaimana membedakan suspensi kasar, koloid dan larutan  sejati ?
·             Bagaimana agar koloid dapat disaring dengan kertas saring biasa ?
3 menit
2
Kegiatan Inti
·         Menyiapkan alat dan bahan
·         Membagi siswa menjadi dua kelompok
·         Membagikan LKS
·         Menjelaskan prosedur kerja
·         Melakukan percobaan
·         Menjawab pertanyaan LKS dengan berdiskusi   
12 menit
3
Penutup
·         Menanyakan kepada siswa kesimpulan yang didapat dari
        percobaan.
·         Memberi tugas untuk dikerjakan di rumah
5 menit


I.      ALAT / BAHAN YANG DIGUNAKAN
     1.     Alat – alat   :   Gelas piala ( gelas plstik ), corong, pengaduk.    
                Bahan         :   Kertas saring, susu bubuk, gula pasir, air.
  2.             Buku Kimia SMA Kelas XI Semester 2 penerbit Erlangga, Yudistira dan Grafindo.

J.  PENILAIAN
      Teknik penilaian
a.      Tes                :  Tes tertulis ( kognitif )
b.      Non tes         :  Penilaian skala partisipasi siswa dalam mengikuti pembelajaran

K. LAMPIRAN
    1.      LKS
    2.      Penilaian Psikomotor
    3.      Skala lanjutan partisipasi peserta didik dalam mata pelajaran
    4.      Daftar cek presentasi siswa
    5.      Soal evaluasi
                                                                                   



LEMBAR KERJA SISWA

I.      Tujuan  
        Dapat membedakan sifat-sifat Larutan sejati,  koloid dan suspensi kasar.

II.    Alat – alat  
        Gelas piala ( gelas plastik ), corong plastik, pengaduk, sendok plastik

III.   Bahan        
        Kertas saring, gula, susu bubuk instan, pasir, air.

IV.   Langkah kerja
1.          Sediakan tiga buah gelas plastik beri tanda A, B, dan C, isi  masing-masing dengan   air sebanyak 100 ml.
a.           Masukkan ke dalam gelas A satu sendok gula pasir
b.          Masukkan ke dalam gelas B satu sendok susu
c.           Masukkan ke dalam gelas C satu sendok pasir
2.           Aduk masing-masing campuran diatas
3.      Amati ketiga jenis campuran diatas, amati apa yang terjadi dan catat pada tabel pengamatan.
4.           Setelah diamati aduk kembali campuran tersebut, dan lakukan penyaringan untuk
         ketiga campuran diatas dengan menggunakan kertas saring.
5.           Amati apa yang terjadi pada penyaringan .

TABEL  HASIL PENGAMATAN
Campuran diaduk dan didiamkan 1 menit, catat pengamatan dalam tabel pengamatan
Campuran
------------
Pengamatan
A
B
C
Sebelum Penyaringan

  Warna campuran



  Terpisah



  Tidak terpisah / sedikit  
   terpisah



Setelah Penyaringan

  Terpisah



  Tidak terpisah




Soal

1.      Data apa yang didapat dari campuran A ?
2.      Data apa yang didapat dari campuran B ?
3.      Data apa yang didapat dari campuran C ?
4.      Kesimpulan apa yang dapat diperoleh dari percobaan tersebut ?

  


LAMPIRAN



PENILAIAN PSIKOMOTOR

No
Aspek-aspek yang diamati
Skala Nilai
Skor
5
4
3
2
1
1
Ketrampilan menyiapkan alat dan bahan






2
Ketrampilan melakukan praktek






3
Ketelitian melakukan pengamatan






4
Ketepatan keakuratan data






5
Ketepan waktu mengumpulkan hasil kerja






Skor Total

Rerata Skor :                                                                      Observer,

Saran           :

                                                                                    ( .......................... )

  
LAMPIRAN

 SKALA LAJUAN PARTISIPASI PESERTA DIDIK DALAM MATA PELAJARAN

No
Pernyataan / Indikator
Sangat Tinggi
Tinggi
Sedang
Rendah
Sangat
Rendah

1




2



3


4



5



6



Permasalahan yang dibahas terumuskan dengan jelas
ada relevansi


uraian dengan permasalahan yang dibahas


uraian luas dan mendalam


uraian jelas dan tidak salah       Konsep


uraian disampaikan dengan
lancar


argumentasi logis dan kuat






































  
LAMPIRAN




DAFTAR CEK PRESENTASI SISWA


No
Nama
Kerjasama
Aktifitas
Antusiasme
Kedisiplinan
Skor Rata-rata
1






2






3






4






5






6









SOAL EVALUASI

1.     Berikut adalah campuran yang dapat dipisahkan dengan cara penyaringan dengan kertas saring biasa.
          a.     larutan gula                                               c.     larutan sejati       
          b.     larutan garam                                            d.     suspensi

2.       Ciri-ciri larutan sejati adalah …….
a.     satu fase                                                    c.     tiga fase
b.     dua fase                                                     d.     dapat disaring

3.       Ciri-ciri koloid adalah …. …. ….
          a.     tidak dapat disaring dengan kertas saring biasa
          b.     dapat disaring dengan kertas saring biasa
          c.     larutan jernih
          d.     ada endapan

4.       Sistem dibawah ini yang bukan merupakan system koloid adalah …. …. ….
          a.     santan                                                        c.     larutan gula        
          b.     larutan kanji                                              d.     susu

5.       Koloid biasa ditemukan dalam pengolahan air berupa …. …. ….
          a.     lumpur                                                       c.     zat padat
          b.     mikroba                                                     d.     sampah




KUNCI JAWABAN

1.       D     Suspensi
2.       A     satu fase
3.       C     larutan jernih
4.       C     larutan gula
5.       A     lumpur

Skor           =  5
Penilaian   =  5 x 2  = 10                                     







                                                                                    Sleman,  Agustus 2009
                                                                                          Guru Pengampu


                                                                                          Dra. Endang DK

                                                                                   1962 0922 200012 2001