Strategi Inventarisasi Alat dan
Bahan Laboratorium untuk dapat Memudahkan Pemyimpanan dan Peminjaman
Pendahuluan
Pengelolaan
laboratorium kimia berkaitan dengan pengelola dan pengguna, fasilitas
laboratorium (bangunan, peralatan laboratorium, bahan kimia), dan aktivitas
yang dilaksanakan di laboratorium yang menjaga keberlanjutan fungsinya. Pada
dasarnya pengelolaan laboratorium merupakan tanggung jawab bersama baik
pengelola maupun pengguna. Oleh karena itu, setiap orang yang terlibat harus
memiliki kesadaran dan merasa terpanggil untuk mengatur, memelihara, dan
mengusahakan keselamatan kerja. Mengatur dan memelihara laboratorium merupakan
upaya agar laboratorium selalu tetap berfungsi sebagaimana mestinya. Sedangkan
upaya menjaga keselamatan kerja mencakup usaha untuk selalu mencegah
kemungkinan terjadinya kecelakaan sewaktu bekerja di laboratorium dan
penangannya bila terjadi kecelakaan. Para pengelola laboratorium hendaknya
memiliki pemahaman dan keterampilan kerja di laboratorium, bekerja sesuai tugas
dan tanggung jawabnya, dan mengikuti peraturan.
Salah satu aktivitas yang dilakukan di laboratorium adalah inventarisasi
peralatan dan bahan laboratorium . Inventarisasi peralatan laboratorium dan
bahan kimia sangat penting karena merupakan asset pendidikan yang sangat
berharga sehingga harus dilakukan secara ketat. Disamping itu peralatan
laboratorium juga sangat mahal sehingga harus benar-benar harus aman, baik dari
kehilangan ,kerusakan fatal dan penyalahgunaan, pencurian dan kebakaran.
Inventarisasi peralatan laboratorium dan bahan kimia sangat penting dan
merupakan aset pendididkan yang sangat berharga, sehingga harus dilakukan
secara ketat.Peralatan sangat mahal sehingga harus diamankan dari kehilangan,
kerusakan fatal dan penyalahgunaan, pencurian dan kebakaran.Demikian juga bahan
kimia sangat mahal , jadi penggunaannya juga jangan sampai berlebihan,
penyimpanannya harus tepat.
Tujuan inventarisasi yaitu:
-Mencegah terjadinya kehilangan dan penyalahgunaan
-Mengurangi biaya operasional
-Meningkatkan proses pekerjaan dan hasil
-Meningkatkan kwalitas kerja
-Mengurangi resiko kehilangan, rusak, pecah
-Mencegah pemakaian berlebihan
-Meningkatkan kerjasama laboratorium
-Mendukung terciptanya kondisi yang aman
Untuk itu perlu pengaturan penggunaan , penyimpanan, pendataan , dan pengamanan
peralatan dan bahan/zat kimia di laboratorium.
Inventarisasi Peralatan dan Bahan/Zat
kimia di Laboratorium
Invenrtarisasi Alat-Alat Laboratorium
- Penyimpanan Alat-Alat Laboratorium
Prinsip yang perlu
diperhatikan dalam penyimpanan alat dan bahan di laboratorium :
1. Aman
Alat disimpan supaya aman dari pencuri dan kerusakan, atas dasar alat yang
mudah dibawa dan mahal harganya seperti stop watch perlu disimpan pada lemari
terkunci. Aman juga berarti tidak menimbulkan akibat rusaknya alat dan bahan
sehingga fungsinya berkurang.
2. Mudah dicari
Untuk memudahkan mencari letak masing – masing alat dan bahan, perlu diberi
tanda yaitu dengan menggunakan label pada setiap tempat penyimpanan alat
(lemari, rak atau laci).
3. Mudah diambil
Penyimpanan alat diperlukan ruang penyimpanan dan perlengkapan seperti lemari,
rak dan laci yang ukurannya disesuaikan dengan luas ruangan yang tersedia.
Cara penyimpanan alat dan bahan dapat berdasarkan jenis alat, pokok bahasan,
golongan percobaan dan bahan pembuat alat : .
1. Pengelompokan alat – alat kimia berdasarkan bahan pembuat alat tersebut
seperti : logam, kaca, porselen, plastik dan karet
2. Alat berbentuk set, penyimpanannya harus dalam bentuk set yang tidak
terpasang.
3. Ada alat yang harus disimpan berdiri, misalnya higrometer, neraca lengan dan
beaker glass.
4. Alat yang memiliki bobot relatif berat, disimpan pada tempat yang tingginya
tidak melebihi tinggi bahu.
5. Penyimpanan alat perlu memperhatikan frekuensi pemakaian alat. Apabila alat
itu sering dipakai maka alat tersebut disimpan pada tempat yang mudah diambil.
Hal – Hal yang Perlu Diperhatikan
1. Bahan Dasar pembuatan alat
2. Bobot alat
3. Kepekaan alat terhadap lingkungan
4. Pengaruh alat yang lain
5. Kelengkapan perangkat alt dalam suatu set
Hal – Hal yang Perlu Diperhatikan Dalam Menyimpan Bahan
1. Wujud Zat : Padat Disimpan terpisah dari cair
2. Konsentrasi Zat : Konsentrasi yang pekat disimpat terpisah dan khusus ,
misalnya HCl pekat
3. Bahaya dari zat : Zat yang berbahaya tidak disimpan diatas ( lebih tinggi
dari badan)
4. Label : Semua wadah yang berisi bahan / zat kimia harus diberi label
5. Kepekaan Zat terhadap cahaya : zat yang peka terhadap cahaya disimpan dalam
botol cokelat
6. Kemudahan Menguap : zat yang mudah menguap disimpan ditempat yang dingin dan
sejuk serta hindarkan dari cahaya langsung
7. Larutan Indikator disimpan dalan botol tetes (botol kecil yang dilengkapi
dengan pipet tetes pada sumbatnya.)
Cara menyimpan bahan laboratorium
Dasar Penyimpanan Bahan yaitu
1. Wujud Bahan :Padat dan Cair
2.Sifat Bahan :Asam dan Basa
3.Sifat Bahaya :Korosif, Racun, Mudah Terbakar ,dll
4.Seberapa sering digunakan
Sistem Penyimpanan Bahan
Didasarkan pada :
-Bahan yang sering dipakai
-Bahan yang boleh diambil sendiri oleh pemakai Laboratorium
-Bahan yang berbahaya / racun
-Jumlah bahan yang disimpan
Cara menyimpan bahan laboratorium kimia dengan memperhatikan kaidah
penyimpanan, seperti halnya pada penyimpanan alat laboratorium. Sifat
masing-masing bahan harus diketahui sebelum melakukan penyimpanan, seperti :
1. Bahan yang dapat bereaksi dengan kaca sebaiknya disimpan dalam botol
plastik.
2. Bahan yang dapat bereaksi dengan plastik sebaiknya disimpan dalam botol
kaca.
3. Bahan yang dapat berubah ketika terkenan matahari langsung, sebaiknya
disimpan dalam botol gelap dan diletakkan dalam lemari tertutup. Sedangkan
bahan yang tidak mudah rusak oleh cahaya matahari secara langsung dalam
disimpan dalam botol berwarna bening.
4. Bahan berbahaya dan bahan korosif sebaiknya disimpan terpisah dari bahan
lainnya.
5. Penyimpanan bahan sebaiknya dalam botol induk yang berukuran besar dan dapat
pula menggunakan botol berkran. Pengambilan bahan kimia dari botol sebaiknya
secukupnya saja sesuai kebutuhan praktikum pada saat itu. Sisa bahan praktikum
disimpam dalam botol kecil, jangan dikembalikan pada botol induk. Hal ini untuk
menghindari rusaknya bahan dalam botol induk karena bahan sisa praktikum
mungkin sudah rusak atau tidak murni lagi.
6. Bahan disimpan dalam botol yang diberi simbol karakteristik masing-masing
bahan.
Penyimpanan dan pemeliharaan alat / bahan harus memperhitungkan sumber
kerusakan alat dan bahan. Sumber kerusakan alat dan bahan akibat lingkungan
meliputi hal – hal berikut :
1. Udara
Udara mengandung oksigen dan uap air (memilki kelembaban). Kandungan ini
memungkinkan alat dari besi menjadi berkarat dan membuat kusam logam lainnya
seperti tembaga dan kuningan. Usaha untuk menghindarkan barang tersebut terkena
udara bebas seprti dengan cara mengecat, memoles, memvernis serta melapisi
dengan khrom atau nikel. Kontak dengan udara bebas dapat menyebabkan bahan
kimia bereaksi. Akibat reaksi bahan kimia dengan udara bebas seperti timbulnya
zat baru, terjadinya endapan, gas dan panas. Dampaknya bahan kimia tersebut
tidak berfungsi lagi serta dapat menimbulkan kecelakaan dan keracunan.
2. Air dan asam - basa
Alat laboratorium sebaiknya disimpan dalam keadaan kering dan bersih, jauh dari
air, asam dan basa. Senyawa air, asam dan basa dapat
menyebabkan kerusakan alat seperti berkarat, korosif dan berubah fungsinya.
Bahan kimia yang bereaksi dengan zat kimia lainnya menyebabkan bahan tersebut
tidak berfungsi lagi dan menimbulkan zat baru, gas, endapan, panas serta
kemungkinan terjadinya ledakan.
3. Suhu
Suhu yang tinggi atau rendah dapat mengakibatkan :alat memuai atau mengkerut,
memacu terjadinya oksidasi, merusak cat serta mengganggu fungsi alat
elektronika.
4. Mekanis
Sebaiknya hindarkan alat dan bahan dari benturan, tarikan dan tekanan yang
besar. Gangguan mekanis dapat menyebabkan terjadinya kerusakan alat / bahan.
5. Cahaya
Secara umum alat dan bahan kimia sebaiknya dihindarkan dari sengatan matahari
secara langsung. Penyimpanan bagi alat dan bahan yang dapat rusak jika terkena
cahaya matahari langsung, sebaiknya disimpan dalam lemari tertutup. Bahan
kimianya sebaiknya disimpan dalam botol yang berwarna gelap.
6. Api
Komponen yang menjadi penyebab kebakaran ada tiga, disebut sebagai segitiga
api. Komponen tersebut yaitu adanya bahan bakar, adanya panas yang cukup
tinggi, dan adanya oksigen. Oleh karenanya penyimpanan alat dan bahan
laboratorium harus memperhatikan komponen yang dapat menimbulkan kebakaran
tersebut.
Langkah – Langkah Penyimpanan
1. Bersihkan Ruang dan Penyimpanan Alat dan Bahan
2. Periksa data ulang alat dan bahan yang ada
3. Kelompokkan alat dan bahan yang ada berdasarkan pada keadaan alat dan bahan
di atas
4. Penyimpanan dan penataan alat dan bahan disesuaikan dengan fasilitas
Laboratorium, keadaan alat dan bahan diatas
Untuk memudahkan dalam penyimpanan dan pengambilan kembali alat di
laboratorium, maka sebaiknya dibuatkan daftar inventaris alat yang lengkap
dengan kode dan jumlah masing-masing. Alat yang rusak atau pecah sebaiknya
ditempatkan pada tempat tersendiri, dan dituliskan dalam buku kasus dan buku
inventaris laboratorium kimia.
Agar inventarisasi alat dan bahan di laboratorium standar, maka sebaiknya
diikuti pedoman yang disarankan Depdiknas, seperti contoh berikut:
Departemen Pendidikan Nasional
Unit Organisasi.: SMA Negeri 2 Depok Sleman
Kode laboratorium
Sleman, ............................
Kepala laboratorium
(............................)
Daftar Inventaris Alat Laboratorium
Sekolah :
Laboratorium :
Sleman, ............................
Kepala laboratorium
(............................)
Daftar Alat Meubiler
Sekolah :
Laboratorium :
Sleman, ............................
Kepala laboratorium
(............................)
Daftar Bahan Kimia
Sekolah :
Laboratorium :
Sleman, ............................
Kepala laboratorium
(............................)
Daftar Peminjaman Alat Laboratorium
Sleman, ............................
Kepala laboratorium
(............................)
Daftar Pemakaian Alat dan Bahan Laboratorium
Sekolah :
Laboratorium :
Sleman, ............................
Kepala laboratorium
(............................)
Daftar Inventaris Alat Laboratorium
Sekolah :
Laboratorium :
Sleman, ............................
Kepala laboratorium
(............................)
Pengolahan ,Penggunaan dan pemeliharaan alat
Format Laporan Kerusakan Alat
Sleman, ............................
Kepala laboratorium
(............................)
Penutup
Inventarisasi peralatan laboratorium dan bahan kimia sangat perlu untuk:
- Mengurangi segala resiko yang timbul
- Mencegah mengatasi kehilangan, pencurian , kebakaran, kerusakan dan
penyalahgunaan
- Menekan biaya operasional laboratorium sekecil mungkin
- Peningkatan kwalitas kerja/SDM untuk mengelola laboratorium secara optimal
- Peningkatan kerjasama dengan badan-badan lain yang memerlukan informasi data
peralatan laboratorium
Pendataan peralatann laboratorium amat penting dan harus akurat, rapi
Jika mungkin alat dan bahan dapat didata secara komputerisasi (data base)
untuk:
- Memudahkan rencana penambahan alat baru
- Merencanakan perbaikan atau servis
- Informasi peralatan bagi user/pemakainya
Daftar Pustaka
1.Indrawati, Penataan dan pengadministrasian alat dan bahan laboratorium
kimia, Februari, 2010.http://www.keselamatanlaboratorium, pdf.
2. Muchtaridi ,.Keselamatan kerja di laboratorium Jurusan Farmasi FMIPA UNPAD
http://www.keselamatan kerja laboratorium, pdf.
3. Manihar Situmorang Bahan Kuliah Pengelolaan Laboratorium, PPS Unimed, 2010
Medan.
4. Petunjuk Teknis Kursus Keselamatan Laboratorium, Februari,
2010.http://www.keselamatanlaboratorium, pdf.
5. Tim Dosen Pengelolaan Laboratorium, Pengelolaan Laboratorium FMIPA Unimed,
2009, Medan.