Pages

Senin, 24 Desember 2012

Strategi Inventarisasi Alat dan Bahan Laboratorium


Strategi Inventarisasi Alat dan Bahan Laboratorium untuk dapat Memudahkan Pemyimpanan dan Peminjaman

Pendahuluan

Pengelolaan laboratorium kimia berkaitan dengan pengelola dan pengguna, fasilitas laboratorium (bangunan, peralatan laboratorium, bahan kimia), dan aktivitas yang dilaksanakan di laboratorium yang menjaga keberlanjutan fungsinya. Pada dasarnya pengelolaan laboratorium merupakan tanggung jawab bersama baik pengelola maupun pengguna. Oleh karena itu, setiap orang yang terlibat harus memiliki kesadaran dan merasa terpanggil untuk mengatur, memelihara, dan mengusahakan keselamatan kerja. Mengatur dan memelihara laboratorium merupakan upaya agar laboratorium selalu tetap berfungsi sebagaimana mestinya. Sedangkan upaya menjaga keselamatan kerja mencakup usaha untuk selalu mencegah kemungkinan terjadinya kecelakaan sewaktu bekerja di laboratorium dan penangannya bila terjadi kecelakaan. Para pengelola laboratorium hendaknya memiliki pemahaman dan keterampilan kerja di laboratorium, bekerja sesuai tugas dan tanggung jawabnya, dan mengikuti peraturan.

Salah satu aktivitas yang dilakukan di laboratorium adalah inventarisasi peralatan dan bahan laboratorium . Inventarisasi peralatan laboratorium dan bahan kimia sangat penting karena merupakan asset pendidikan yang sangat berharga sehingga harus dilakukan secara ketat. Disamping itu peralatan laboratorium juga sangat mahal sehingga harus benar-benar harus aman, baik dari kehilangan ,kerusakan fatal dan penyalahgunaan, pencurian dan kebakaran.

Inventarisasi peralatan laboratorium dan bahan kimia sangat penting dan merupakan aset pendididkan yang sangat berharga, sehingga harus dilakukan secara ketat.Peralatan sangat mahal sehingga harus diamankan dari kehilangan, kerusakan fatal dan penyalahgunaan, pencurian dan kebakaran.Demikian juga bahan kimia sangat mahal , jadi penggunaannya juga jangan sampai berlebihan, penyimpanannya harus tepat.


Tujuan inventarisasi yaitu:
-Mencegah terjadinya kehilangan dan penyalahgunaan
-Mengurangi biaya operasional
-Meningkatkan proses pekerjaan dan hasil
-Meningkatkan kwalitas kerja
-Mengurangi resiko kehilangan, rusak, pecah
-Mencegah pemakaian berlebihan
-Meningkatkan kerjasama laboratorium
-Mendukung terciptanya kondisi yang aman
Untuk itu perlu pengaturan penggunaan , penyimpanan, pendataan , dan pengamanan peralatan dan bahan/zat kimia di laboratorium.

Inventarisasi Peralatan dan Bahan/Zat kimia di Laboratorium

Invenrtarisasi Alat-Alat Laboratorium
- Penyimpanan Alat-Alat Laboratorium

Prinsip yang perlu diperhatikan dalam penyimpanan alat dan bahan di laboratorium :
1. Aman
Alat disimpan supaya aman dari pencuri dan kerusakan, atas dasar alat yang mudah dibawa dan mahal harganya seperti stop watch perlu disimpan pada lemari terkunci. Aman juga berarti tidak menimbulkan akibat rusaknya alat dan bahan sehingga fungsinya berkurang.
2. Mudah dicari
Untuk memudahkan mencari letak masing – masing alat dan bahan, perlu diberi tanda yaitu dengan menggunakan label pada setiap tempat penyimpanan alat (lemari, rak atau laci).
3. Mudah diambil
Penyimpanan alat diperlukan ruang penyimpanan dan perlengkapan seperti lemari, rak dan laci yang ukurannya disesuaikan dengan luas ruangan yang tersedia.


Cara penyimpanan alat dan bahan dapat berdasarkan jenis alat, pokok bahasan, golongan percobaan dan bahan pembuat alat : .
1. Pengelompokan alat – alat kimia berdasarkan bahan pembuat alat tersebut seperti : logam, kaca, porselen, plastik dan karet
2. Alat berbentuk set, penyimpanannya harus dalam bentuk set yang tidak terpasang.
3. Ada alat yang harus disimpan berdiri, misalnya higrometer, neraca lengan dan beaker glass.
4. Alat yang memiliki bobot relatif berat, disimpan pada tempat yang tingginya tidak melebihi tinggi bahu.
5. Penyimpanan alat perlu memperhatikan frekuensi pemakaian alat. Apabila alat itu sering dipakai maka alat tersebut disimpan pada tempat yang mudah diambil.

Hal – Hal yang Perlu Diperhatikan
1. Bahan Dasar pembuatan alat
2. Bobot alat
3. Kepekaan alat terhadap lingkungan
4. Pengaruh alat yang lain
5. Kelengkapan perangkat alt dalam suatu set

Hal – Hal yang Perlu Diperhatikan Dalam Menyimpan Bahan
1. Wujud Zat : Padat Disimpan terpisah dari cair
2. Konsentrasi Zat : Konsentrasi yang pekat disimpat terpisah dan khusus , misalnya HCl pekat
3. Bahaya dari zat : Zat yang berbahaya tidak disimpan diatas ( lebih tinggi dari badan)
4. Label : Semua wadah yang berisi bahan / zat kimia harus diberi label
5. Kepekaan Zat terhadap cahaya : zat yang peka terhadap cahaya disimpan dalam botol cokelat
6. Kemudahan Menguap : zat yang mudah menguap disimpan ditempat yang dingin dan sejuk serta hindarkan dari cahaya langsung
7. Larutan Indikator disimpan dalan botol tetes (botol kecil yang dilengkapi dengan pipet tetes pada sumbatnya.)


Cara menyimpan bahan laboratorium
Dasar Penyimpanan Bahan yaitu
1. Wujud Bahan :Padat dan Cair
2.Sifat Bahan :Asam dan Basa
3.Sifat Bahaya :Korosif, Racun, Mudah Terbakar ,dll
4.Seberapa sering digunakan

Sistem Penyimpanan Bahan
Didasarkan pada :
-Bahan yang sering dipakai
-Bahan yang boleh diambil sendiri oleh pemakai Laboratorium
-Bahan yang berbahaya / racun
-Jumlah bahan yang disimpan

Cara menyimpan bahan laboratorium kimia dengan memperhatikan kaidah penyimpanan, seperti halnya pada penyimpanan alat laboratorium. Sifat masing-masing bahan harus diketahui sebelum melakukan penyimpanan, seperti :
1. Bahan yang dapat bereaksi dengan kaca sebaiknya disimpan dalam botol plastik.
2. Bahan yang dapat bereaksi dengan plastik sebaiknya disimpan dalam botol kaca.
3. Bahan yang dapat berubah ketika terkenan matahari langsung, sebaiknya disimpan dalam botol gelap dan diletakkan dalam lemari tertutup. Sedangkan bahan yang tidak mudah rusak oleh cahaya matahari secara langsung dalam disimpan dalam botol berwarna bening.
4. Bahan berbahaya dan bahan korosif sebaiknya disimpan terpisah dari bahan lainnya.
5. Penyimpanan bahan sebaiknya dalam botol induk yang berukuran besar dan dapat pula menggunakan botol berkran. Pengambilan bahan kimia dari botol sebaiknya secukupnya saja sesuai kebutuhan praktikum pada saat itu. Sisa bahan praktikum disimpam dalam botol kecil, jangan dikembalikan pada botol induk. Hal ini untuk menghindari rusaknya bahan dalam botol induk karena bahan sisa praktikum mungkin sudah rusak atau tidak murni lagi.
6. Bahan disimpan dalam botol yang diberi simbol karakteristik masing-masing bahan.

Penyimpanan dan pemeliharaan alat / bahan harus memperhitungkan sumber kerusakan alat dan bahan. Sumber kerusakan alat dan bahan akibat lingkungan meliputi hal – hal berikut :
1. Udara
Udara mengandung oksigen dan uap air (memilki kelembaban). Kandungan ini memungkinkan alat dari besi menjadi berkarat dan membuat kusam logam lainnya seperti tembaga dan kuningan. Usaha untuk menghindarkan barang tersebut terkena udara bebas seprti dengan cara mengecat, memoles, memvernis serta melapisi dengan khrom atau nikel. Kontak dengan udara bebas dapat menyebabkan bahan kimia bereaksi. Akibat reaksi bahan kimia dengan udara bebas seperti timbulnya zat baru, terjadinya endapan, gas dan panas. Dampaknya bahan kimia tersebut tidak berfungsi lagi serta dapat menimbulkan kecelakaan dan keracunan.
2. Air dan asam - basa
Alat laboratorium sebaiknya disimpan dalam keadaan kering dan bersih, jauh dari air, asam dan basa. Senyawa air, asam dan basa dapat
menyebabkan kerusakan alat seperti berkarat, korosif dan berubah fungsinya. Bahan kimia yang bereaksi dengan zat kimia lainnya menyebabkan bahan tersebut tidak berfungsi lagi dan menimbulkan zat baru, gas, endapan, panas serta kemungkinan terjadinya ledakan.
3. Suhu
Suhu yang tinggi atau rendah dapat mengakibatkan :alat memuai atau mengkerut, memacu terjadinya oksidasi, merusak cat serta mengganggu fungsi alat elektronika.
4. Mekanis
Sebaiknya hindarkan alat dan bahan dari benturan, tarikan dan tekanan yang besar. Gangguan mekanis dapat menyebabkan terjadinya kerusakan alat / bahan.
5. Cahaya
Secara umum alat dan bahan kimia sebaiknya dihindarkan dari sengatan matahari secara langsung. Penyimpanan bagi alat dan bahan yang dapat rusak jika terkena cahaya matahari langsung, sebaiknya disimpan dalam lemari tertutup. Bahan kimianya sebaiknya disimpan dalam botol yang berwarna gelap.
6. Api
Komponen yang menjadi penyebab kebakaran ada tiga, disebut sebagai segitiga api. Komponen tersebut yaitu adanya bahan bakar, adanya panas yang cukup tinggi, dan adanya oksigen. Oleh karenanya penyimpanan alat dan bahan laboratorium harus memperhatikan komponen yang dapat menimbulkan kebakaran tersebut.


Langkah – Langkah Penyimpanan
1. Bersihkan Ruang dan Penyimpanan Alat dan Bahan
2. Periksa data ulang alat dan bahan yang ada
3. Kelompokkan alat dan bahan yang ada berdasarkan pada keadaan alat dan bahan di atas
4. Penyimpanan dan penataan alat dan bahan disesuaikan dengan fasilitas Laboratorium, keadaan alat dan bahan diatas

Untuk memudahkan dalam penyimpanan dan pengambilan kembali alat di laboratorium, maka sebaiknya dibuatkan daftar inventaris alat yang lengkap dengan kode dan jumlah masing-masing. Alat yang rusak atau pecah sebaiknya ditempatkan pada tempat tersendiri, dan dituliskan dalam buku kasus dan buku inventaris laboratorium kimia.
Agar inventarisasi alat dan bahan di laboratorium standar, maka sebaiknya diikuti pedoman yang disarankan Depdiknas, seperti contoh berikut:


Departemen Pendidikan Nasional
Unit Organisasi.: SMA Negeri 2 Depok Sleman

Kode laboratorium

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhnxPqu8vPhkYWuB4vUTth7GqoYq1CoSQzK5ggXqq5DDfxU2XbOGrH2RnRRJ1MXOTVt1Y7vpDepexEq083wobDsb35S2TVglvx0M34avfjjXL3p6xiAMcJLsazIdl3BRlV0zYN_-jL6phsE/s320/g6.JPG


Sleman, ............................
Kepala laboratorium

(............................)


Daftar Inventaris Alat Laboratorium
Sekolah :
Laboratorium :

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj5sUC8bPTG2HUStf6Hquq6GOE-4lYEcsJsZHyMKi8pvj1INDkzHMQyAKwshdXF-3OUt3e1Fml6PI8icUsgQeGRDjYQHkcqCXm0vqkF-luOAXvNmDfL0ltLw4UF2JyaNqSSXs1R0DZH2Sg8/s320/g6.JPG


Sleman, ............................
Kepala laboratorium

(............................)



Daftar Alat Meubiler
Sekolah :
Laboratorium :
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgBYLyZAEOPENqKXXbw2pgAu5zRkBNPt469pR5UL52A43W2_NasZ8R6oPzJkCz1hKstVsZYQR2tFHiCRoumVpLpKDXiEW-hFMF-qk18ZhAzjfB0BNyeV2wLJ89j-27JKqqxz-LbmjXr7lJ0/s320/g3.JPG




Sleman, ............................
Kepala laboratorium

(............................)


Daftar Bahan Kimia
Sekolah :
Laboratorium :
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjldlWRviAjl1GozAu8whH9ZPAYrE2CjrXTZ75wnCqd7VmaVvyGRN252hVZaAJB-z6ty3_vcJibB5dBf7LCfAF6mQoER7ypK7h-U3r_l85KoQw-ht0d6XMgzyFTfT6A2diNs5kszyT6Rdil/s320/g4.1.JPG


Sleman, ............................
Kepala laboratorium
(............................)


Daftar Peminjaman Alat Laboratorium

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh6qq5CHqiryODBAi9kjemHxSt8bNgzFIzZvgBs32wqv-QfJU1xTqAEDrgFKdFR5SOOxqReaMCJ751T9LF4d3Mjm3iVoLGgWXimjeAyrTb6SwZqIqO6Vp6BRrmQTvZpK7mUUUiaLAkHEMbq/s320/g5.JPG

Sleman, ............................
Kepala laboratorium

(............................)

Daftar Pemakaian Alat dan Bahan Laboratorium
Sekolah :
Laboratorium :
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEge4r2SqFN_fcVZKY85-eANANanuOGd-mE0X3-TPYT-ajY3shQvEa-w6JsxVnixV3gWXfItfxTYzxMo1c2Wqpsj6NjQTV8z8Az2Ryov_47QT_UG_hJkB66HKjgiATw165JKH1MQHXyyXtdU/s320/g7.JPG





Sleman, ............................
Kepala laboratorium

(............................)

Daftar Inventaris Alat Laboratorium
Sekolah :
Laboratorium :
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgzl_4HXTU1AGtLprfYTxeFDmX2jPEo1nAcvQJWlDF6mFDgKKb24oytOuDD3ZVaIzyulyaCu0p4DQ1V9xspJ_yshnpUY1WBUxgwwsxMEGeoFzBlSqBcK2ftjziPN75r-qYacHE5wdcQsrDI/s320/g6.JPG





Sleman, ............................
Kepala laboratorium

(............................)

Pengolahan ,Penggunaan dan pemeliharaan alat
Format Laporan Kerusakan Alat
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhgNJnKyAU1nlxoWbDha0gon2q24Yj7wynSbqChIYkq_fNTm2aHqGIIF9n7XKK5AHZ1bxYq7szyfuTsaVaJPTrq2NQWgB9nAiOpifGsEwnAyg1GB1AeUMqHcLhCZw3_FoVWtAdE1zpqZqVg/s320/g5.JPG




Sleman, ............................
Kepala laboratorium

(............................)



Penutup
Inventarisasi peralatan laboratorium dan bahan kimia sangat perlu untuk:
- Mengurangi segala resiko yang timbul
- Mencegah mengatasi kehilangan, pencurian , kebakaran, kerusakan dan penyalahgunaan
- Menekan biaya operasional laboratorium sekecil mungkin
- Peningkatan kwalitas kerja/SDM untuk mengelola laboratorium secara optimal
- Peningkatan kerjasama dengan badan-badan lain yang memerlukan informasi data peralatan  laboratorium

Pendataan peralatann laboratorium amat penting dan harus akurat, rapi
Jika mungkin alat dan bahan dapat didata secara komputerisasi (data base) untuk:
- Memudahkan rencana penambahan alat baru
- Merencanakan perbaikan atau servis
- Informasi peralatan bagi user/pemakainya

Daftar Pustaka
1.Indrawati, Penataan dan pengadministrasian alat dan bahan laboratorium kimia, Februari, 2010.http://www.keselamatanlaboratorium, pdf.
2. Muchtaridi ,.Keselamatan kerja di laboratorium Jurusan Farmasi FMIPA UNPAD http://www.keselamatan kerja laboratorium, pdf.
3. Manihar Situmorang Bahan Kuliah Pengelolaan Laboratorium, PPS Unimed, 2010 Medan.
4. Petunjuk Teknis Kursus Keselamatan Laboratorium, Februari, 2010.http://www.keselamatanlaboratorium, pdf.
5. Tim Dosen Pengelolaan Laboratorium, Pengelolaan Laboratorium FMIPA Unimed, 2009, Medan.


Rabu, 28 November 2012

Limbah

PENGERTIAN, SUMBER DAN JENIS LIMBAH

Pengertian Limbah

Limbah adalah buangan yang dihasilkan dari suatu proses yang kehadirannya pada suatu saat dan tempat tertentu tidak dikehendaki lingkungan.

Berdasarkan wujudnya limbah dapat dikategorikan :

1.             Limbah padat
2.             Limbah cair
3.             Limbah gas

Berdasarkan asalnya ( ditinjau secara kimia ) limbah dikelompakkan menjadi:

1.          Limbah organic
2.          Limbah anorganik

Berdasarkan sifatnya dikelompokkan menjadi:

1.          Limbah logam dan non logam
2.          Limbah tidak berbahaya dan berbahaya
3.          Limbah mudah terbakar dan sulit terbakar
4.          Limbah bisa membusuk dan tidak bisa membusuk

Limbah dapat pula diartikan :

Hasil samping dari aktivitas manusia atau dari aktivitas alam yang mengganggu keseimbangan lingkungan hidup.
Sumber limbah dari perbuaatan atau aktivitas manusia misalnya :

1.          Hasil pembakaran bahan bakar yang terjadi di industri dan kendaraan bermotor
2.          Pengolahan bahan tambang mineral dan minyak bumi
3.          Poses pembakaran hutan untuk membuka lahan baru

Limbah industri :

Buangan yang kehadirannya tidak dikehendaki pada suatu saat dan tempat tertentu karena  tidak memiliki nilai ekonomi.
Limbah yang mengandung bahan polutan yang memiliki sifat racun dan berbahaya dikenal dengan limbah B-3.
Limbah B-3 yaitu bahan yang dalam jumlah relatif sedikit tetapi berpotensi untuk merusak lingkungan hidup dan sumber daya.
Sumber limbah dari aktivitas atau proses-proses alam alam antara lain :

1.          Pembusukan bahan organic secara alami
2.          Aktivitas gunung berapi
3.          Banjir
4.          Tanah longsor


Faktor-faktor pendorong aktivitas manusia yang menghasilkan limbah antara lain :

1.          Industrialisasi ( limbah pabrik, pertambangan , transportasi )
2.          Modernisasi
3.          Urbanisasi
4.          Pertambahan penduduk yang pesat
5.          Pembukaan hutan untuk pemukiman dan sarana transportasi
6.          Penimbunan sampah

Sumber penghasil limbah antara lain rumah tangga, pemukiman,perdagangan,industri, peternakan, pertanian, pertambangan dan jalan.

Dalam ilmu kesehatan lingkungan limbah dibedakan sbb:
            
1.       Garbage
       Adalah sisa pengelolaan atau sisa makanan yang mudah membusuk.
       Contoh : Limbah rumah tangga, restoran dan hotel.

2.      Rubbish
Adalah bahan yang tidak mudah membusuk, yang dibedakan atas yang mudah terbakar ( kayu dan kertas ), serta yang tidak mudah terbakar ( kaleng dan kaca ).

3.    Ashes
Adalah segala jenis abu, misalnya yang terjadi sebagai hasil pembakaran kayu, batu bara, di rumah-rumah maupun industri.

4.   Dead animal
       Adalah segala jenis bangkai terutama yang besar, seperti kuda, sapi, kucing dan tikus.

5.    Street sweeping
Adalah segala jenis sampah atau kotoran yang berserakan dijalan karena dibuang oleh pengendara mobil ataupun masyarakat yang tidak bertanggung jawab.

6.    Industrial waste
       Adalah benda-benda padat sisa yang merupakan sampah hasil industri.
Misalnya, industri kaleng dengan potongan-potongan sisa kaleng yang tidak dapat digunakan.

Limbah yang dihasilkan dari kegiatan manusia dan alam dibedakan menjadi:

1.      Limbah Organik
2.      Limbah Anorganik

LIMBAH ORGANIK adalah limbah yang berasal dari sisa makhluk hidup .
Seperti : Sisa tumbuhan dan bangkai hewan, limbah ini dapat diuraikan oleh bakteri pengurai dari dalam tanah ( dapat busuk ).

LIMBAH ANORGANIK adalah limbah yang berasal dari makhluk tak hidup atau bahan-bahan sintetis ( sulit membusuk ).

JENIS - JENIS LIMBAH

1.      LIMBAH PADAT
2.      LIMBAH CAIR
3.      LIMBAH GAS

LIMBAH PADAT
Beberapa limbah padat antara lain : Logam, kaca, kayu, plastik, kertas dan kain.
a.       Logam berat
Pencemaran lingkungan oleh logam berat :
Keracunan raksa Hg yang dikenal dengan istilah “ Minamata disease
Menyebabkan paralysis (hilangnya kemampuan untuk bergerak karena kerusakan saraf ).

Dua penyebab utama sehingga logam berat menjadi berbahaya adalah :
1.      Logam berat tidak dapat dihancurkan oleh organisme hidup di lingkungan.
2.     Logam berat diakumulasikan dikomponen-komponen lingkungan,  terutama pada dasar sedimen 
     sungai dan danau, dengan membentuk komplek bersama bahan organic dan anorganik secara
     adsorpsi dan kombinasi.

Pada umumnya terdapat lima sumber logam berat bagi parairan tawar sbb:
1.        Geological weathering
2.        Industri logam
       Pada waktu penambangan logam, partikel logam yang terbentuk hanya sebagian yang tersaring
       oleh sistim pemurnian sehingga sebagian besar logam dibuang ke lingkungan 
3.        Pemakaian bahan logam.
  Misalnya pemakaian garam kromium pada pabrik kulit, bahan tembaga untuk alat proteksi,
  dan Tetraetillead (TEL) sebagai bahan antiletusan pada bahan bakar mesin.
    4.        Logam berat yang berasal yang berasal dari buangan kotoran hewan dan manusia.
    5.        Pencucian bahan logam dari sampah .

Beberapa logam berat seperti tembaga (Cu), Seng (Zn), Besi (Fe), Molibden (Mn), Kromium (Cr), dan kobalt (Co), adalah logam pencemar.

RAKSA ( Hg )
Nama latin : Hydrargyrum
Sifat-sifat   : Logam alami dan satu-satunya logam yang pada suhu kamar berwujud cair.
                  Logam murninya berwarna keperakan, tidak berbau, dan mengkilap.